Mereka
adalah payung bagi keseluruhan upaya Anda dalam membangun merek. Karena “merek”
member nilai (value) bagi pelanggan, perusahaan dan produsen. Dengan demikian
diharapkan konsumen akan memperoleh kepuasaan dari suatu produk tertentu
sehingga dengan pemberian merek konsumen dapat mencari dan membeli produk yang
diinginkan karena mereka mengingat brand loyality. Jika suatu merek sudah
dikenal, maka diharapkan selanjutnya konsumenakan memiliki preferensi terhadap
produk tersebut.
Dengan
merek, perusahaan mampu membebaskan dirinya sendiri dari supply and demand dan
dengan merek perusahaan/produsen menunjukan suatu standar kualitas/mutu
tertentu, sehingga diharapkan akan memperoleh angka penjualan dan menguasai
pasar (market share) yang lebih besar.
Merek
merupakan cerminan valueyang akan diberikan kepada pelanggan. Karena itu merek
sebagai “value indikator” perusahaan dan produk Anda. Merek adalah ekuitas,
aset perusahaan yang menciptakan dan menambah value bagi produk dan jasa yang
ditawarkan .
Apa nilai
yang didapatkan bagi produsen jika Anda memiliki ekuitas merek yang kuat, yaitu
:
1.
Ekuitas merek
dapat dikomunikasikan melalui symbol visual dan pasan konsisten yang
memungkinkan konsumen dengan mudah
“membedakan” produknya dengan
produk pesaing. Dengan “bahasa komunikasi” yang efektif terhadap target pasar yang tepat
akan membuat konsumen bisa memilih produk mana yang menurut mereka tepat dengan
kebutuhannya. Umumnya konsumen yang ingin membeli produk akan mencoba mengenali
ciri-ciri dari produk tersebut melalui merek.
2.
Ekuitas merek
yang kuat akan memberikan nilai lebih
atau peluang bagi produsen untuk melakukan perluasan merek untuk mengeksploitas
pasar secara lebih mendalam.
3.
Ekuitas merek
adalah aset intagible yang dimiliki oleh sebuah merek karena value yang diberikannya
baik kepada si produsen maupun kepada si pelanggan.
4.
Ekuitas merek
yang tinggi, maka semakin tinggi pula valuenya yang diberikan oleh merek
tersebut kepada produsen atau kepada si pelanggan.
5.
Merek bisa
menjadi basis terbentuknya
“loyalitas” dan bahkan fanatisme
pelanggan. Contoh Harley Davidson (saking loyal dan fanatiknya peelanggan mau
lengan dan dadanya di tato dengan logo Harley Davidson).
6.
Merek bisa menjadi komponen
keunggulan bersaing yang sangat kuat,
sehingga sulit ditiru oleh para pesaing. Contoh Jeans merek Levis,
karena kuatnya indetitas mereknya yang begitu kokoh membuat berbeda dengan
produk pesaing.
Karena
itu ekutas merek ini “tergantung” dari upaya anda dalam membangun merek (brand building efforts) yang anda
lakukan, sehingga secara tidak langsung “ekuitas merek” itu akan “naik turun”
sesuai dengan “usaha” anda. Contoh merek-merek yang berhasil “bertahan, kokoh dan memiliki kharisma”
sehingga puluhan bahkan ratusan tahun : Dji Sam Soe, merek ini sudah berusia 90
tahun dan Levis umurnya kini sekitar 150 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar