Minggu, 18 November 2012

Ekuitas Merek


Mereka adalah payung bagi keseluruhan upaya Anda dalam membangun merek. Karena “merek” member nilai (value) bagi pelanggan, perusahaan dan produsen. Dengan demikian diharapkan konsumen akan memperoleh kepuasaan dari suatu produk tertentu sehingga dengan pemberian merek konsumen dapat mencari dan membeli produk yang diinginkan karena mereka mengingat brand loyality. Jika suatu merek sudah dikenal, maka diharapkan selanjutnya konsumenakan memiliki preferensi terhadap produk tersebut.
Dengan merek, perusahaan mampu membebaskan dirinya sendiri dari supply and demand dan dengan merek perusahaan/produsen menunjukan suatu standar kualitas/mutu tertentu, sehingga diharapkan akan memperoleh angka penjualan dan menguasai pasar (market share) yang lebih besar.
Merek merupakan cerminan valueyang akan diberikan kepada pelanggan. Karena itu merek sebagai “value indikator” perusahaan dan produk Anda. Merek adalah ekuitas, aset perusahaan yang menciptakan dan menambah value bagi produk dan jasa yang ditawarkan .
Apa nilai yang didapatkan bagi produsen jika Anda memiliki ekuitas merek yang kuat, yaitu :
1.                  Ekuitas merek dapat dikomunikasikan melalui symbol visual dan pasan konsisten yang memungkinkan konsumen dengan mudah  “membedakan”  produknya dengan produk pesaing. Dengan  “bahasa komunikasi”  yang efektif terhadap target pasar yang tepat akan membuat konsumen bisa memilih produk mana yang menurut mereka tepat dengan kebutuhannya. Umumnya konsumen yang ingin membeli produk akan mencoba mengenali ciri-ciri dari produk tersebut melalui merek.
2.                  Ekuitas merek yang kuat akan memberikan  nilai lebih atau peluang bagi produsen untuk melakukan perluasan merek untuk mengeksploitas pasar secara lebih mendalam.
3.                  Ekuitas merek adalah aset intagible yang dimiliki oleh sebuah merek karena value yang diberikannya baik kepada si produsen maupun kepada si pelanggan.
4.                  Ekuitas merek yang tinggi, maka semakin tinggi pula valuenya yang diberikan oleh merek tersebut kepada produsen atau kepada si pelanggan.
5.                  Merek bisa menjadi basis terbentuknya  “loyalitas”  dan bahkan fanatisme pelanggan. Contoh Harley Davidson (saking loyal dan fanatiknya peelanggan mau lengan dan dadanya di tato dengan logo Harley Davidson).
6.                  Merek bisa menjadi komponen keunggulan bersaing yang sangat kuat,  sehingga sulit ditiru oleh para pesaing. Contoh Jeans merek Levis, karena kuatnya indetitas mereknya yang begitu kokoh membuat berbeda dengan produk pesaing.

Karena itu ekutas merek ini “tergantung” dari upaya anda dalam membangun merek (brand building efforts) yang anda lakukan, sehingga secara tidak langsung “ekuitas merek” itu akan “naik turun” sesuai dengan “usaha” anda. Contoh merek-merek yang berhasil  “bertahan, kokoh dan memiliki kharisma” sehingga puluhan bahkan ratusan tahun : Dji Sam Soe, merek ini sudah berusia 90 tahun dan Levis umurnya kini sekitar 150 tahun.

Apa yang membuat suatu “merek” menjadi begitu penting? Nama, mereka atau brand  adalah trademark  bagi perusahaan dan asset yang paling berharga. Untuk menciptakan merek dibutuhkan orang-orang yang jenius dengan keyakinan dan kerjasama untuk menciptakan sebuah merek menjadi terkenal. Ciri-ciri merek “hebat” adalah seberapa banyak orang setia pada suatu produk dan tetap memilih merek tersebut. Merek terkenal “dapat” menghasilkan lebih banyak uang bagi perusahaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar